New Articles

PTPN VI Jambi

        JAMBI  - Guna melengkapi berkas kasus dugaan korupsi Rp72 miliar di PT Perkebunan Nusantara (PTPV) VI, Subdit III Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi kembali melakukan pemeriksaan sanksi. Saksi tersebut akan dimintai keterangannya terkait kasus korupsi yang menjerat mantan Dirut PTPN VI, Iskandar Sulaiman. Keterangan tersebut untuk melengkapi berkas yang saat ini sudah dilimpahkan ke Kejaksaan. Dikatakan Dirkrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Cristian Tory, proses penyidikan dugaan kasus korupsi di perusahaan plat merah itu masih berlanjut. Namun saat ini baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu pria berinisial IS. Berkas kasus korupsi ini juga sudah dilimpahkan ke kejaksaan. “Namun, ada kekurangan untuk dilengkapi sehingga berkas perkara dikembalikan dan ada beberapa tambahan yang harus dipenuhi. Pemeriksaan saksi hari Ini sebenarnya untuk memenuhi kekurangan tersebut,” ujarnya, Rabu...

Al Haris Si Penjual Koran Itu, Kini Jadi Gubernur Jambi

 

Serutv.com - Siapa bilang mantan penjual koran atau loper koran tak bisa jadi gubernur? Al Haris buktinya. Al Haris yang Bupati Merangin 2 periode itu, kini menjadi Gubernur Jambi masa jabatan 2021-2024.

Berikut biodata dan perjalanan hidup Al Haris, mantan penjual koran dan juga mantan penjual martabak di Pasar Bangko – Merangin (Jambi).

Baca juga : Truk Batu Bara Biang Kecelakaan di Jambi, Pemprov Cari Solusi

Anak Petani Sekancing yang Rajin Belajar

Al Haris adalah anak seorang petani di Desa Sekancing, Merangin. Lulus SD tahun 1985, pria kelahiran Sekancing 23 November 1973 ini berniat menyambung sekolah di SMP Negeri, tekadnya baja, semangatnya membara.

Meski ekonomi orang tuanya yang hanya petani dan kurang mampu menopang semangatnya bersekolah, Haris tetap semangat. Putra tertua dari pasangan Zarkawi dan Hj. Zuriah ini mendaftar ke sekolah swasta setempat, SMP PGRI Sekancing yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya. Kepala sekolahnya sewaktu itu adalah Harun.

Baca juga : Quotes atau Kata Indah Tentang Rindu

Al Haris menghabiskan waktu sekolahnya dengan sangat padat. Pagi ikut membantu ayahnya motong karet di kebun, jam 13.00 baru bersekolah. Selama tiga tahun aktivitas ini dilakukannya tanpa lelah. Dia tahu, suatu saat, kerja kerasnya akan membuahkan hasil. Impiannya untuk menjadi seseorang yang berguna terus melekat di jiwanya.

Al Haris lulus SMP tahun 1988, tahun berikutnya SMP PGRI Sekancing pun ditutup. Haris berniat melanjutkan study ke SMA Negeri. Lagi-lagi semangatnya terhalang biaya. SMA Negeri waktu itu hanya ada di Kota Bangko. Jaraknya sangat jauh dari Sekancing.

Selengkapnya di Jambiseru.com